Festival Perang Air (Cian Cui) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, yang biasanya digelar saat menyambut Hari Raya Imlek dan didatangi ratusan ribu orang, pada tahun ini terpaksa ditiadakan demi mencegah kerumunan di tengah pandemi virus Corona.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Kepulauan Meranti, Wanandi Salim, di Selatpanjang, Sabtu (30/1), mengatakan keputusan itu telah disetujui setelah organisasinya bersama unsur terkait pada rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
Kesepakatan itu juga disetujui Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto, Sekretaris Yayasan Umat Beragama Budha (YSUBB) Tjuan An, Ketua Matakin Djalius, Ketua Majelis Tri Dharma Sakti Handos, serta Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kepulauan Meranti Risky Hidayat.
"Keputusan bersama ini diambil menjadi rumusan agar tidak memperburuk situasi. Kita harus menahan diri agar wabah ini segera berlalu. Untuk itu Imlek kali ini tentu tidak semeriah tahun lalu karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat," ujar Wanadi.
Dia menuturkan acara lain yang rutin digelar pada Imlek juga terpaksa ditiadakan, antara lain sembahyang dan pawai Dewa Co She Kong keliling kelenteng, arak-arakan barongsai, dan pesta kembang api.
"Pelaksanaan ibadah akan tetap dilakukan di masing-masing kelenteng. Namun harus menerapkan prokes (protokol kesehatan), dari menyediakan alat ukur suhu tubuh, sarana cuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak yang sebagaimana diberlakukan," pungkas Wanadi.
Imlek tahun ini akan dirayakan pada 12 Februari 2021. Hingga saat ini, kota-kota besar di Indonesia masih melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Indonesia sendiri telah memiliki 1,07 juta kasus virus Corona, dengan angka kesembuhan 863 ribu dan angka kematian 29 ribu.
0 Response to "Perang Air Sambut Imlek Di Meranti Ditiadakan Selama Pandemi"
Post a Comment