Dustin Poirier mengaku tak sepatutnya ia jadi underdog lawan Conor McGregor di UFC 257 pada Minggu (24/1). Hal itu mengaku rekam jejaknya sebagai petarung yang berpengalaman.
Poirier sudah melakoni 26 pertarungan sepanjang kariernya. Dalam banyak pertarungan, Poirier mengaku sering berada dalam posisi tidak diunggulkan.
Status tersebut agaknya kembali melekat ke Poirier karena ia pernah dikalahkan McGregor di UFC 178 tahun 2014 silam. Meskipun, saat ini dari segi ranking di kelas ringan UFC, Poirier berada di atas McGregor.
Poirier menempati posisi kedua dalam ranking di kelas ringan UFC. Ranking The Diamond dua tingkat lebih baik ketimbang McGregor yang menempati peringkat keempat.
"Saya telah merasakan jadi yang paling tidak diunggulkan dalam begitu banyak pertarungan, sepanjang hidup saya. Saya merasa nyaman dan tidak di posisi ini dan saya rasa tidak seharusnya begitu," ujar Poirier seperti dilansr dari lowkickmma.
|
"Saya telah mengalahkan petarung-petarung terbaik di dunia, saya telah ada dalam pertarungan semacam ini dan saya selalu menemukan cara."
Poirier sendiri punya ambisi besar untuk memenangi pertarungan melawan McGregor. Hal ini lantaran kemenangan akan membawa petarung berusia 31 itu dalam duel perebutan gelar.
Poirier sempat terpuruk usai kalah pada duel unifikasi gelar di UFC 242 tahun 2019. Namun, kemenangan atas Dan Hooker pada Juni 2020 dan kemenangan atas McGregor akan membuka kesempatan buat Poirier jadi juara kelas ringan UFC.
"Melewati McGregor adalah yang dibutuhkan untuk bisa merebut gelar juara dunia. Ini pertarungan dua penantang nomor satu, siapapun yang menang akan bertarung memperebutkan gelar juara dunia," kata Poirier.
0 Response to "UFC 257: Poirier Tak Merasa Jadi Underdog Lawan McGregor"
Post a Comment